Hey, moodbooster ..
Sudah lama sekali aku tak jumpa kau..
Kau baik-baik saja kan?
Oh yaa, entah kenapa hari ini aku mengingat kenangan kita dulu. Inget ngga kamu saat kita masih di bangku SMA, waktu itu pagi-pagi kita nggak sengaja bertemu di depan kantor sekolah. Aku masih ingat, waktu itu kamu tersenyum padaku, lalu aku membalas senyumanmu dengan marah-marah. Iyaa, karena sebelum itu, kamu ngga pernah ngasih aku kabar sedikitpun. Kamu seperti hilang di telan ombak. Dan juga kamu berlagak sok cuek padaku. Jelas saja aku marah. Ceritanya kamu berjalan di depanku, kamu melihatku dan tersenyum, dan aku mendorong badanmu ke belakang dengan wajah penuh emosi, marah-marah ga jelas. Dan itu pun aku tidak benar-benar mendorongmu dengan kasar, eh malah kamu hampir terjatuh ke belakang. Mungkin karena jalan depan kantor itu sempit, dan posisimu tepat di belakang taman. Lucunya, aku sendiri yang meraih tanganmu agar kamu tak terjatuh. Akupun meminta maaf padamu dan kita pun tertawa bersama-sama.
Pernah juga aku mengingat saat aku dan teman-teman ingin melihat nilai UAS di mading sekolah. semua teman-teman berlari berdesakan. aku pun juga berlari menuju mading. ehh aku malah menginjak kaki kamu yg tepat berada di depanku. Jujur aku emang bener-bener ngga tau kalau kamu juga ada disitu. Aku kaget saat aku melihat orang yang kakinya aku injak itu kamu. Dengan tergesah-gesah dan perasaan campur aduk, aku meminta maaf padamu. Lalu aku kembali melihat tulisan di mading sembari tersenyum. Entahlah, kenapa juga aku bisa tersenyum sedalam itu.
Dan sekarang, kini aku sadar, semua ingatan itu hanyalah sebuah masa lalu yang seharusnya tak aku kenang lagi. Aku sudah lelah dengan semua sikapmu yang akhirnya berakhir dengan keadaan kamu pergi tanpa alasan. Sakit, sumpah sakit, sudah banyak sekali kau membuatku seperti itu. Seharusnya, kalau kamu memang mau pergi, berikanlah alasan, dengan begitu, setidaknya aku mengerti dan tidak lagi susah payah mencarimu.
Tak ada angin, tak ada hujan, Kamu memberiku kabar. Sontak hal itupun membuatku tersenyum kembali. Tapi aku juga sadar, aku tak boleh terlena lagi dengan kata-katamu. Ingin aku mengabaikan dan tak membalas pesanmu itu. Tapi entah kenapa hatiku selalu ingin membalas pesanmu. Yaa, dengan perasaan sedih dan senang, aku membalas semua pesan dan curhatanmu. Dan setelah itu, kamu kembali pada sebelumnya. Kamu hilang di telan ombak, tak ada satupun jejak yg terlihat. Aku merasa menyesal dengan sikapku yang terlalu memperhatikanmu itu. Aku menyesal karna tak bisa mengikuti jalan pikiranku. Racun apa yg sudah mengganggu pikiranku ini. Aku sudah bertekat untuk melupakan semua kenangan kita, dan juga kamu. Tapi semakin aku mencoba, aku ingin kembali.