Rabu, 31 Mei 2017

Biaya produksi

MAKALAH PENGANTAR TEORI EKONOMI
“TEORI BIAYA PRODUKSI”








Disusun oleh :
Kelompok 5
1. Agustin Ade Irawati (16210933)
2. Titik Yuliana (16210932)
3. Ema Ernolita Oktafian (16210750)
4. Vensensya Audina Hadi (16210748)
5. Alfian Cahyo Putra (16211274)
6. Ahmad Muabidin (16211216)
Kelas : Managemen B Reguler Pagi
Dosen pembimbing : Nanik Kustiningsih, SE, MM



Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen
STIE MAHARDHIKA SURABAYA

BAB I
LATAR BELAKANG

Sebelum memproduksi suatu produk, perusahaan terlebih dulu merencanakan seberapa besar laba yang diinginkan. Ketika menjalankan usaha maka tentunya akan mengeluarkan biaya produsi, maka dengan analisis titik impas dapat diketahui pada waktu dan tingkat harga berapa penjualan yang dilakukan tidak menjadikan usaha tersebut rugi dan mampu menetapkan penjualan dengan harga yang bersaing pula tanpa melupakan laba yang diinginkan.
Hal tersebut dikarenakan biaya produksi sangat berpengaruh terhadap harga jual dan begitu pula sebaliknya,sehingga dengan penentuan titik impas tersebut dapat diketahui jumlah barang dan jumlah harga yang pada penjualan. Analisis break even point sering digunakan dalam hal yang lain misalnya dalam analisis laporan keuangan.












BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Biaya Produksi
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Setiap perusahaan harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan harga pokok barang yang dihasilkan.
2.2 Break Event Point (BEP)
BEP (Break Event Point) adalah, situasi dimana suatu usaha tidak mendapatkan keuntungan maupun menderita kerugian usaha, atau berada pada titik impas.. BEP merupakan titik dimana pendapatan dari usaha sama dengan modal yang anda keluarkan.

Jenis Break Event Point (BEP)
1. BEP Unit : titik pulang pokok (BEP) yang dinyatakan dalam jumlah penjualan produk di nilai tertentu.
2. BEP Rupiah : BEP atau titik pulang pokok yang dinyatakan dalam jumlah penjualan atau harga penjualan (P) tertentu.
Rumus/Cara Menghitung BEP
1. BEP Unit = (Biaya Tetap) / (Harga per unit – Biaya Variable per Unit)
2. BEP Rupiah = (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit / Harga per Unit)
Keterangan :
Margin Kontribusi per unit = harga jual per unit -biaya variable per unit (selisih).

BAB III
PEMBAHASAN
Soal 1:
UD Makmur Selalu pada tahun 2012 memiliki data-data biaya dan rencana produksi seperti berikut ini :
1. Biaya Tetap sebulan adalah  sebesar Rp.150 juta yaitu terdiri dari :
Biaya Gaji Pegawai = Rp.75,000,000
Biaya Gaji Pemilik = Rp.10.000.000
Biaya Penyusutan Mobil Kijang = Rp. 1,500,000
Biaya Asuransi Kesehatan = Rp.15,000,000
Biaya Sewa Gedung Kantor = Rp.18,500,000
Biaya Sewa Pabrik = Rp.30,000,000
2. Biaya Variable per Unit Rp. 75,000.00 yaitu terdiri dari :
Biaya Bahan Baku = Rp.35,000
Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp.15,000
Biaya Listrik dan Air = Rp.10,000
Biaya Lain = Rp.15,000
3. Harga Jual per Unit Rp.100,000.
Cara Menghitung BEP dalam Rupiahnya
= Biaya Tetap / (Kontribusi Margin per unit : Harga per unit)
= Rp.150 juta / (Rp.25,000* : Rp. 100,000)
*100,000-75,000
= Rp.150juta  / 0.25
= Rp.600,000,000
Cara Menghitung BEP dalam Unit
= Biaya Tetap / (harga per unit – biaya variable per unit)
= Rp.150juta / (Rp.100,000 – Rp.75,000)
= Rp.150juta / Rp.25,000
= 6,000 unit
Jadi, BEP tercapai ketika penjualan mencapai 6.000 unit atau penjualan  mencapai nilai 600 juta.
Soal 2:
Sebuah pabrik Sandal dengan Merk " Idaman" mempunyai biaya tetap (FC) = 1.000.000, biaya untuk membuat sebuah  sandal Rp 500, apabila sandal tersebut dijual dengan harga Rp 1.000, maka:
Ditanya:
a. Fungsi biaya total (C), fungsi penerimaan total ( TR) dan Variable Cost.
b. Pada saat kapan  pabrik sandal mencapai BEP?
c. Untung atau rugikah apabila memproduksi 9.000 unit?
Jawab:
a. FC = Rp 1.000.000 VC= Rp 500.
Fungsi biaya variabel VC = 500 Q ………………….....  (1)
Fungsi biaya total C = FC + VC
C = 1.000.000 + 500 Q ..................................................... (2)
Fungsi penerimaan total TR = P.Q
TR = 1.000 Q .................................................................... (3)

b. Break Even Point terjadi pada saat TR = TC
TR = TC
 1.000 Q = Rp 1.000.000 + 500 Q
 1.000 Q - 500 Q = 1.000.000
 500 Q = 1.000.000
 Q = 2.000 unit
Pabrik roti akan mengalami BEP pada saat Q = 2.000 unit
Pada biaya total C = 1.000.000 + 500 ( 2.000)
                           C = 2.000.000
c. Pada saat memproduksi Q = 9000 unit
 TR = P.Q
       = 1.000 X 9.000 = 9.000.000

 C = 1.000.000 + 500 (Q)
     = 1.000.000 + 500 ( 9.000)
     = 1.000.000 + 4.500.000
     = 5.500.000

Bila TR > TC, maka keadaan laba / untung.
 laba = TR - TC
        = 9.000.00 - 5.500.000
        = 3.500.000

Bila hanya memproduksi 1.500 unit maka akan  mengalami kerugian sebesar :
 Rugi = TR - TC
         = 1.000 (1.500) - 1.000.000 + 500 ( 1.500)
         = 1.500.000 - 1.750.000 = 250.000












BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan materi diatas, dapat disimpulkan bahwa biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.
BEP (Break Event Point) adalah, situasi dimana suatu usaha tidak mendapatkan keuntungan maupun menderita kerugian usaha, atau berada pada titik impas.. BEP merupakan titik dimana pendapatan dari usaha sama dengan modal yang anda keluarkan.
1.2 Saran
Karena keterbatasan  informasi dan pengetahuan tentang Teori Biaya Produksi ditambah lagi dengan kurangnya pemahaman tentang Teori Biaya Produksi dan pembuatan makalah, mengakibatkan terdapat sedikit kesulitan dalam pembuatan makalah ini. Tetapi karena keterbatasan itulah kami termotivasi untuk menjadi lebih baik. Maka dari itu kami berharap agar dapat lebih memahami tentang tentang Teori biaya Produksi dan pembuatan makalah, begitupun waktu yang dibutuhkan agar lebih di perpanjang lagi sehingga dapat dihasilkan makalah yang lebih baik lagi.





DAFTAR PUSTAKA

2000. Manajemen Keuangan: Teori, Konsep dan Aplikasi. Penerbit EKONISIA, Yogyakarta.
Matzh, Adolph  1997, Akuntansi  Biaya, Jilid Kedua, PT Erlangga, Jakarta.
Milton, F  1996,  Akuntansi  Biaya,  Jilid Kesatu, PT Erlangga, Jakarta.
Ari Sudarman, 1989, Teori Ekonomi Mikro,Edisi Ketiga,Jilid 1,BPFE, Yogyakarta.
Halim,Abdul.2006.Warren Reeve Fess Accounting Pegantar Akuntansi.Penerbit Salemba.SemarangBoediono, 1989, Ekonomi Mikro, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta.
M. Farid Wijaya, 1990, Ekonomi Mikro, Edisi Pertama, BpFE, Yogyakarta.
Sukirno, Sadono. 2003, Pengantar Teori Ekonomi Mikro, Edisi Ketiga, Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar