Rabu, 26 November 2014

Kata-kata mutiara penuh haru dan lelucon





"Jika mata membuatmu jatuh cinta, lalu bagaimana anda mencintai Tuhan yang tak berupa?"

"Dalam sebuah perjalanan, yang seru itu proses bukan tujuannya"

" Kalau anda tidak berimajinasi, mungkin anda belum berfikiran luas. Berimajinasi itu boleh, jauh dari kenyataan juga boleh. Kalau berimajinasi sesuai kenyataan, itu namanya bukan berimajinasi, tapi realistis."

"Kalau mau menginginkan sesuatu, kejarlah, tak usah mundur, mungkin aku terlalu bersikeras, atau apalah namanya itu. Berusaha itu perlu, sama dengan seandainya kita mau usaha kita dapat untung banyak, kita ngeluarin biaya yang banyak pula, kalo sedikit dapatnya juga sedikit. Apa yang anda tanam, itulah yang anda panen, Adil kan?"

"Semua tempat adalah sekolah, dan semua orang adalah guru."

"Cintailah sahabatmu itu sekedarnya saja, siapa tau dia nanti akan menjadi musuhmu, dan bencilah musuhmu itu sekedarnya saja, siapa tau dia nanti akan menjadi sahabatmu" :D

"Terkadang seorang sahabat bisa menjadi seorang musuh pada akhirnya."

"Aku menginginkan dia yang dulu, tapi sekarang dia hilang."

"Tak perlu susah payah mencari inspirasi, terkadang inspirasi dan kreasi itu berasal dari masalah kita sendiri. Yaa benar kata orang, inspirasi yang berasal dari masalah kita sendiri itu jauh lebih ngena di hati, karna kita membuatnya dengan perasaan."

"Perlakuan jahat yang dilakukan oleh sahabat itu jauh lebih menyakitkan daripada perlakuan jahat yang dilakukan seorang musuh. Kenapa? Yaa, karena setahuku sahabat selalu membantuku, bukan malah menusukku dari belakang, yang aku tau, hanya seorang musuh yang berani berbuat seperti itu. Terkejut bukan jika kita tau sahabat kita berbuat seperti itu?"

"Ada yang bilang, kita harus selalu mendekati sahabat kita saat kita ada masalah, perlahan tapi pasti, dia akan luluh dengan sikap kita yang selalu memperhatikan dia. Tapi nyatanya dia bukan orang yang seperti itu. Cukup sudah aku memperhatikan dia yang tak pernah memperhatikanku seperti dulu. Dia berubah hanya karna masalah sepele. Hanya karna aku saja yang berhasil memperolehnya tapi dia tidak. Dia merasa iri dan perlahan menjauhiku atau mungkin saja dia beranggapan bahwa aku telah berhasil menyaingi dia, aku tak tau. Lagi dan lagi, yang katanya seorang sahabat memaafkan sahabatnya sendiri itu hanya teori semata. Aku tak mengerti, aku tidak salah tapi aku meminta maaf untuk mempertahankan persahabatan ini. Tapi aku sadar aku telah menyakiti hatinya, maka dari itu aku meminta maaf karna aku hanya tak mau jika dia menganggapku sebagai musuhnya.  Dia memang memaafkanku, tapi itu hanya di mulutnya, bukan di hatinya. Sungguh, aku tak mengenal sosok sahabatku yang seperti dulu lagi, dia hilang, entah kemana. Kau tau dimana dia berada? tolong tunjukkan padaku. Aku merindukannya :') "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar