Sahabat ?? apasih sebenernya makna dari sahabat itu? Entahlah, aku juga kurang memahami arti dari sahabat itu. Yang aku tau, sahabat itu adalah mereka yang selalu dekat dengan kita, bercanda bersama, tertawa, sedih, sengsara pun bersama-sama. Selalu memaafkan sahabatnya saat dia kesal, kecewa, dan sakit hati, Tapi ketika persahabatan itu diuji, apalagi karena jarak dan kurang komunikasi antara kita karena kesibukan masing-masing, apakah masih bisa disebut sebagai sahabat?
Dan lagi, ketika sahabat hanyalah omong kosong. Ketika arti sahabat yang katanya selalu ada dalam suka dan duka dan memaafkan sahabatnya sendiri hanyalah teori semata. Yang ada hanyalah aku yang selalu sendiri dalam situasi-situasi tersebut. Dan juga, ketika sahabat enggan berbagi cerita, hmm .. I know dahh :(. Kalau mereka mungkin lebih suka memendam cerita dalam diri mereka masing-masing, lalu apa artinya sebuah persahabatan jika kau enggan untuk berbagi cerita??
Sakit, sumpah sakitt ..aku tahu sahabat-sahabatku sekarang sudah punya pasangan. Bukan aku cemburu atau iri hati, hanya saja aku tidak mengetahui bagaimana mereka bisa mempunyai pasangan tanpa bercerita ke aku??. Ketika aku ingin mereka bercerita, mereka hanya menjawab seadanya saja, bahkan terkesan enggan begitu saja. Begitu yaa sahabat??
Aku mulai kehilangan sahabatku saat kita mulai sibuk menemukan jati diri masing-masing. Jarang berkomunikasi, jarang berbagi cerita, dan kini mereka mempunyai pasangan yang tentunya lebih penting dibandingkan sosokku ini yang selalu merepotkan mereka. Memang sii, bagaimanapun juga mereka adalah sahabatku walaupun aku ngga tau apakah mereka juga akan mengucapkan hal yang sama sepertiku ini.
Kau harus tahu, aku harus menanggung semua rasa sakit, kecewa, senang dan sedih ini seorang diri. Hanya Tuhan yang setia mendengarkan semuanya. Tak ada lagi tempat berbagi seperti dulu lagi, AKU KEHILANGAN SAHABATKU. Hal itulah yang selalu aku takutkan jika aku mempunyai pasangan kelak. Aku takut kehilangan teman dan sahabatku yang baik hati itu. Aku takut ngga ada lagi waktu yang aku habiskan bersama mereka. Aku takut, aku takut kehilangan mereka. Tapi mereka, tak memperdulikan aku yang mempunyai perasaan persahabatan yang besar seperti ini.
Sahabat, apa kamu tahu??, disini akupun peduli terhadapmu. Sering kali aku membuka akun Sosmedmu untuk melihat bagaimana keadaanmu. Aku tau apa yang sedang kau rasakan. Tapi aku enggan bertanya kepadamu. Karena sikapmu sudah tak seperti dulu lagi. Aku takut dikira mau ikut campur urusanmu lagi, Padahal dulu, urusanmu menjadi urusanku, dan urusanku menjadi urusanmu. Aku tahu disana kamu juga punya sahabat lain yang siap mendengar dan memberi nasihat kepadamu.
Untuk masalah aku ngga cerita masalahku, itu memang benar. Aku termasuk orang yang suka memendam masalahku sendiri. Kalau cerita yang seneng-seneng, aku takut kamu mengira aku pamer lah, aku sok lah, aku sombong lah. Kalau mau cerita masalah-masalahku yang aku hadapi, aku takut dikira aku hanya datang disaat aku lagi ada masalah saja. Serba salah semuanya. Saat kau bertanya, bukan maksud aku tak mau bercerita. Hendak bercanda, dan berharap kamu membalasnya, tapi kamu juga cuma membalas singkat, ohh noo :o.Sebenernya pengen banget cerita banyak sama kamu kayak dulu lagi, tapi aku lebih seneng cerita sama kamunya langsung, itu lebih asyik ketimbang cuma lewat hp.
Aku tahu kau sangat kecewa padaku, dan aku tahu kau pasti sangat membenciku. Tapi, aku tetap ingin menjadi sahabatmu. Aku tidak perduli jika kau tak mau lagi menganggapku sebagai sahabatmu. Aku tau aku telah melakukan kesalahan besar padamu, kesalahan besar karena mampu menyaingimu mendapatkan sesuatu, yang seharusnya kau yang mendapatkannya. Tapi aku tak bermaksud menyaingimu. Lantas apa daya, Tuhan berkehendak lain. Aku hanya tak mau jika kau menganggapku sebagai musuhmu !.
Sahabat, pasangan bukanlah hal yang sangat menyita penuh perhatianku, banyak hal yang lebih penting dari itu. Sahabat, aku disini juga merindukan arti hadirmu, disini aku tak menemukan sosok sahabat sepertimu. Sahabat sejak remajaku, sampai sekarang. Sepertinya kita sama-sama lebih mempertahankan ego kita masing-masing ketimbang kebersamaan kita.
Sahabat D'lurunk, yaa itulah simbol atau nama dari persahabatan kita. Komitmen yang membuat kita akan tetap menjadi sahabat D'lurunk. Aku tahu kamu lebih dekat dengan sahabat kita yang satu lagi, yaa karena kalian sudah dekat sejak kelas 1 SMA. dan waktu itu aku berbeda kelas dengan kalian.
Sahabat, terkadang aku merasa iri ketika kamu lebih suka curhat sama dia, dan aku ngga dicurhatin sama kamu. Aku juga merasa kau menganggap aku bukan apa-apa. Kenapa cuma curhat sama dia? Hahaha ... tapi aku memaklumi,, mungkin kamu masih punya rasa sakit hati kali yaa sama aku, meskipun aku sudah meminta maaf terhadapmu, sama saja, sikapmu begitu angkuh terhadapku. Padahal dulu, kita selalu bercanda tawa dimanapun, bahkan dalam keadaan terdesak sekalipun. Itulah yang membuatku kangen sama kamu. Tapi sekarang, kau begitu angkuh dan sombong. Tapi tenang saja, aku selalu menganggap kamu sahabat sampai kapanpun. Karena di dunia ini ngga ada yang namanya mantan sahabat. Kau sahabatku, dan akan tetap menjadi sahabatku. (naif sekali aku nii haha).
Sahabat, mau kamu kira aku sibuk, tapi masih sempat update di sosmed. Harusnya kamu juga mengerti, setiap orang itu tidak mudah peka dengan kode yang kamu berikan. Kalau bisa kamu jujur saja yaa, ngga usah pake kode-kodean :v
Sahabat, jangan sedih terus yaa, aku masih tetep peduli kok sama kamu. Bentuk kepedulian itu ngga harus ditunjukkan ke kamu kan?. Yang sabar yaa menghadapi masalahmu, aku disini akan tetap ada untukmu dan selalu siap ketika kamu membutuhkanku :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar